Resiko Pakai Sepatu Hak
Resiko Pakai Sepatu Hak
Sepatu hak tinggi atau high heels merupakan sepatu yang memiliki hak lebih tinggi dari bagian depannya. Sepatu ini biasanya digunakan oleh wanita untuk acara formal atau semi-formal. Namun, penggunaan sepatu hak tinggi juga memiliki risiko bagi kesehatan.
Penggunaan sepatu hak tinggi memang dapat membuat penampilan menjadi lebih menarik. Namun, penggunaan sepatu hak tinggi juga memiliki risiko bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan sepatu hak tinggi dibatasi dan digunakan hanya pada acara-acara tertentu saja. Selain itu, sebaiknya menggunakan sepatu yang nyaman dan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan, supaya terhindar dari resiko pakai sepatu hak
Resiko Pakai Sepatu Hak Tinggi Saat Hamil
Resiko Jatuh Tergelincir
Risiko jatuh tergelincir, terpeleset, dan terkilir meningkat selama kehamilan, terutama selama trimester pertama kehamilan. Resikonya sangat mengerikan. Karena itu, sangat tidak disarankan karena akan meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan jatuh. Wanita hamil akan mengalami perubahan bentuk tubuh karena penambahan berat badan yang sangat bervariasi, sekitar lima kilogram hingga dua puluh kilogram atau bahkan lebih.
Bertambahnya berat badan, terutama di area perut, dapat mengganggu keseimbangan tubuh dan meningkatkan kemungkinan terjatuh. Bahkan ketika wanita hamil tidak mengenakan alas kaki, risiko jatuh tetap ada, baik ketika berdiri maupun berjalan di jalan yang datar. karena berat badannya tidak seimbang.
Jika jalannya tidak rata atau bertingkat, risiko terjatuh akan meningkat. Jadi, jangan gunakan sepatu tinggi karena akan membuat kaki tetap berjinjit. Hormon relaxin yang diproduksi indung telur akan meningkat selama kehamilan, yang mengganggu keseimbangan dan menyebabkan penambahan berat badan yang tidak proporsional. Risiko terjatuh sangat besar.
Kram Kaki Dan Tidak Nyaman
Saat hamil, Anda pasti ingin serba nyaman, dan mengenakan hak tinggi mungkin tidak nyaman. Bahkan saat Anda tidak hamil, memakai hak tinggi mungkin menyebabkan sakit di kaki. Tidak hanya betis, tetapi juga jari-jari kaki dapat kram dengan mudah. Penderita diabetes lebih rentan mengalami kram hingga kebas di kaki yang akan mengganggu saat berjalan. Selain otot panggul, betis adalah otot yang paling menopang saat menggunakan sepatu hak tinggi.
Seringkali, saraf betis kram hingga tungkai. membuat ibu hamil lebih sakit dan tidak nyaman, terutama karena otot betis mereka berkontraksi untuk menahan berat badan yang lebih besar. Selain itu, aliran darah menjadi tidak lancar, yang berpotensi mengganggu kesehatan.
Timbul Nyeri Punggung
Wanita hamil lebih rentan terhadap sakit punggung karena berat badan mereka meningkat dan area perut menjadi lebih besar. Selama kehamilan, ligamen di punggung bawah dan kaki juga akan meregang. Jika Anda mengenakan sepatu tinggi, yang mengubah postur Anda dan membuat Anda membungkuk ke depan, hal ini akan menjadi lebih buruk.
Kaki Bengkak
Wanita hamil sering mengalami pembekakan kaki atau edema. Hal ini disebabkan oleh cairan tubuh yang lebih banyak mengisi bagian bawah tubuh, terutama kaki karena gravitasi. Jadi, jika Anda memakai sepatu tinggi, terutama yang bagian depannya runcing, model stiletto pasti akan sangat sakit. Model wedges, di sisi lain, akan menambah beban pada telapak kaki Anda, meskipun Anda masih bisa berjalan dengan lebih stabil. Karena itu, jangan gunakan sepatu hak tinggi selama hamil.
Risiko Perubahan Posisi Janin
Pemakaian hak tinggi juga dapat menyebabkan posisi janin berubah, mengganggu otot kaki hingga punggung dan bagian tubuh lainnya. Ini dapat mengganggu proses kelahiran dan mengancam kesehatan dan nyawa janin.
Risiko Keguguran
Wanita hamil dapat mengalami pendarahan dan kemudian mengalami keguguran. Karena itu, jangan korbankan keselamatan janin hanya untuk tampil menarik dan cantik dengan memakai sepatu hak tinggi.
Itulah beberapa resiko pakai sepatu hak saat hamil yang mungkin menjadi hal yang tidak diinginkan bagi setiap wanita.
Comments
Post a Comment